INFO GSBI - Jakarta, 9 September 2025. Serikat Pengemudi Transportasi Indonesia (SEPETA) menghadiri audiensi Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). RDP ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dengan dihadiri berbagai serikat buruh dan serikat pekerja, antara lain Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), SPEED, dan SDPI.
Turut hadir pula Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR RI yang juga menjabat sebagai Presiden Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI). Dalam forum tersebut, Rieke menegaskan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi pengemudi ojol, khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Ia menekankan bahwa kedua jaminan tersebut seharusnya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mengingat tingginya risiko kerja yang dihadapi para pengemudi setiap hari.
Sementara itu, Bangun Nugroho selaku perwakilan SEPETA, menyampaikan keprihatinan mendalam mengenai kondisi kehidupan pengemudi ojek online (ojol) yang kian hari semakin memprihatinkan. Ia menyoroti jam kerja panjang, pendapatan yang tidak menentu, hingga banyaknya pengemudi yang terjerat hutang pada rentenir maupun pinjaman online (pinjol) dengan bunga mencekik.
SEPETA mendesak DPR RI untuk segera membuat regulasi yang mengakui pengemudi ojol sebagai pekerja, agar mereka memperoleh perlindungan upah yang layak, jaminan sosial, serta kepastian kerja. Salah satu isu mendesak yang disampaikan adalah potongan aplikasi yang terlalu tinggi, sehingga tidak hanya membebani pengemudi ojol, tetapi juga memberatkan konsumen.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua SEPETA Indonesia Iwan Setiawan menyampaikan permintaan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Perlindungan Pekerja Ojol. Menurut SEPETA, regulasi ini menjadi payung hukum yang mendesak agar ojol mendapat kepastian status kerja, perlindungan sosial, serta jaminan kesejahteraan.
Di luar forum resmi, Bangun menegaskan bahwa aplikator transportasi online terlalu serakah dalam mengambil keuntungan, tanpa mempertimbangkan kesejahteraan pengemudi yang menjadi tulang punggung layanan.
“Kehadiran SEPETA di DPR RI adalah bentuk nyata kami berdiri bersama seluruh pengemudi ojol di Indonesia, memperjuangkan kehidupan yang lebih layak bagi pengemudi dan keluarganya,” ujar Bangun.
Di akhir pernyataannya, SEPETA mengajak seluruh ojol di Indonesia untuk bersatu dan memperkuat solidaritas dalam memperjuangkan hak-hak mereka. [bn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.