Ribuan Buruh Kawasan Sunggal Deli Serdang Bersatu Tuntut Pengusaha PT. Hokinda Citra Lestari

Kabar hari ke 16 dari perjuangan 678 buruh pabrik kompor Hock Sunggal Deli Serdang Sumatera Utara yang berjuang menuntut dipekerjakan...



Kabar hari ke 16 dari perjuangan 678 buruh pabrik kompor Hock Sunggal Deli Serdang Sumatera Utara yang berjuang menuntut dipekerjakan kembali dan di penuhi hak-hak normatifnya.

Deli Serdang, 23/9/2014. Atas nama rasa solidaritas tinggi ribuan buruh di kawasan Industri Sunggal Deli Serdang  pada Selasa 23 September 2014 melakukan unjuk rasa secara besar-besaran ke perusahaan PT. Hockinda Citra Lestari menuntut agar pengusaha PT. Hokinda Citra lestari untuk segera memperkerjakan kembali 678 buruhnya yang di PHK sepihak karena memperjuangkan hak normatif dan membentuk serikat buruh independen PTP.SBME GSBI serta memenuhi dan melaksanakan hak-hak normatif yang sekian lama telah dilanggar oleh pemilik perusahaan.
Aksi unjuk rasa solidaritas dari ribuan buruh Sunggal ini tergabung dalam aliansi Front Perjuangan Buruh Sunggal (FPBS), aksi dimulai dengan menyeser ribuan buruh dari berbagai pabrik secara berturut-turut dan menyebar ke 2 arah. Penyeseran dimulai dari lokasi pabrik PT. Damai Abadi pada pukul 08.15wib hingga pukul 10.00wib. Selanjutnya sekitar pukul 11.00 wib ribuan buruh ini tiba di PT. Hockinda Citra Lestari secara bergelombang yang sebelumnya sempat memacetkan dan melumpuhkan jalan raya Medan Binjau untuk beberapa jam. Jumlah gelombang pertama dari persatuan buruh Sunggal sebesar seribu (1000) orang dan langsung berabung dengan ratusan buruh PT. Hokinda Citra Lestari yang menyambutnya dengan penuh semangat, masa aksi langsung melakukan mimbar bebas di depan gerbang pabrik, tiga puluh (30) menit berselang kemudian gelombang kedua tiba dengan jumlah sebesar 700 orang sehingga total buruh yang melakukan unjuk rasa di depan perusahaan PT. Hockinda Citra Lestari sekitar 2.500 orang yang terdiri dari ratusan buruh yang ter PHK, masyarakat setempat, mahasiswa, kaum tani KTMJ Sei Mencirim, dan persatuan buruh sunggal atas nama Front Perjuangan Buruh Sunggal (FPBS).
Sekitar pukul 12.00wib ribuan massa yang melakukan unjuk rasa di depan pabrik mulai tidak terkendali oleh komando aksi karena tuntutan untuk segera meminta buruh di bawah SKHOCI yang bekerja didalam pabrik untuk keluar serta meninta untuk segera menghadirkan pengusaha (pemilik) PT Hokinda Citra Lesatri (bapak Aliong) tidak kunjung dipenuhi. Sehingga ratusan buruh dan masyarakat yang berada di barisan terdepan dari gerbang pabrik mendobrak pintu gerbang 1 hingga terbuka. Dengan terbukanya pintu gerbang 1 tersebut mengakibatkan ribuan massa berbondong-bondong masuk ke dalam pabrik dengan menduduki halaman parkir sebelah kiri pabrik, dengan demikian pabrik dikuasi sepenuhnya oleh buruh dan masyarakat yang melakukan unjuk rasa.
Massa sektika masuk lokasi pabrik sempat tidak terkendali oleh pimpinan aksi menyebabkan beberapa dinding kaca pos satpam dan lobi perusahaan pecah terkena lemparan batu. Selain itu, puluhan sepeda motor yang berada diparkir lokasi pendudukan massa dalam pabrik menjadi sasaran amuk massa dengan hantaman pukulan kayu, batu dan lain-lain. Massa aksi juga akhirnya menswiping masuk ke semua bagian kerja, dimana buruh yang masuk kerja yang ada didalam produksi dibawah pengaruh SKHOCI di sisir untuk menghentikan kerja dan diminta untuk keluar dari ruang produksi untuk bergabung dengan massa aksi di halaman pabrik.
Kondisi massa yang diluar kendali tersebut terjadi sekitar 1 jam, dan kemudian massa dapat dikoordinir kembali oleh pimpinan aksi dengan orasi-orasi politik dari berbagai perwakilan massa serta lagu-lagu perjuangan. Sementara barisan kepolisian, ketika massa aksi masuk berbondong-bondong ke dalam pabrik dengan segera menyusun barisan pagar betis dengan peralatan anti huru-hara lengkap.
Ditengah aksi unjuk rasa di dalam halaman parkir bagian kiri perusahaan, beberapa orang perwakilan massa aksi melakukan negosiasi kepada pihak kepolisian diantara barisan massa dan barisan barikade kepolisian. Sekitar pukul 15.00wib, sekitar 8 orang massa aksi diterima oleh pihak kepolisian untuk melakukan pembicaraan khusus terkait aksi unjuk rasa dengan pihak POLDASU yaitu Bapak Ahyan dan Bapak Suryadi. Ke 8 orang perwakilan massa buruh tersebut diantaranya yaitu; Tomson RajaGukguk, Bambang Irawan, Thariq Tsaqib, Farida Hanum, Renta Agustina, M. Yusuf, Tarmizi, Leliana. Pembicaraan berjalan hingga pukul 16.00wib dan menghasilkan kesepakatan bahwa pihak kepolisian akan segera memanggil pihak pemilik perusahaan (Aliong) untuk melaksanakan perundingan terhadap perwakilan 678 buruh yang ter PHK dengan catatan selama perundingan belum diselenggarakan proses produksi perusahaan dihentikan oleh kepolisian. Setelah pembicaraan  khusus tersebut, maka dengan segera koordinator massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen tersebut melaksanakan briefing terkait tindakan selanjutnya massa aksi yang sebelumnya sepakat bahwa seluruh massa aksi tetap melakukan pendudukan di dalam pabrik sebelum perundingan antara perwakilan buruh 678 yang ter PHK dengan pemilik perusahaan terselenggarakan. Hasil dari brieifing tiap-tiap koordinator massa aksi tersebut menyepakati bahwa seluruh massa aksi akan keluar dari dalam pabrik dengan  tertib dan menungu perundingan yang akan diselenggarakan oleh pihak kepolisian dengan catatan massa aksi 678 yang ter PHK tetap melakukan aksi piket di depan pabrik dengan tujuan menjaga dan mengawasi komitmen pihak kepolisian atas rencana perundingan.
Sebelum massa aksi meninggalkan lokasi parkir pabrik bagian kiri, secara kebetulan tiba Bapak Guntur Manurung selaku anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Demokrat di lokasi. Kedatangan anggota DPRD Sumut tersebut menjelaskan bahwa beliau akan membantu penyelesaian perselisihan hubungan industri yang terjadi di PT. Hockinda Citra Lestari dengan segera. Setelah penjelasan tersebut massa aksi langsung keluar dari dalam pabrik dengan tertib.
Hingga berita ini dirilis, massa buruh dari 678 buruh yang di PHK semena-mena oleh perusahaan PT. Hockinda Citra Lestari beserta masyarakat sekitar serta buruh-buruh dari berbagai pabrik di wilayah Sunggal masih berjaga di depan pabrik kompor hock dengan mendirikan tenda piket dan dapur umum.(tt-2392014)#.

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item