Demo Buruh Migran Desak Perlindungan Hukum

[JAKARTA] Ratusan massa yang mengatasnamakan Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (18/12) s...

[JAKARTA] Ratusan massa yang mengatasnamakan Front Perjuangan Rakyat (FPR) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (18/12) siang. Mereka menuntut perlindungan pemerintah terhadap nasib buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Selama ini, buruh migran tidak mendapat perlindungan hukum pemerintah dari kasus penyiksaan, perkosaan, dan pelanggaran HAM lain.

Aksi ini juga melibatkan organisasi Migran Care, Aliansi Buruh Kota, Federasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, dan Komunitas Ciliwung, Gabungan Serikat Buruh Independen(GSBI). Mereka menggelar aksi unjuk rasa dari Bundaran HI ke Istana Presiden dalam rangka Hari Buruh Migran Sedunia.

Menurut Koordinator Lapangan Migran Care, Anis Hidayah, TKI dan buruh migran jangan dijadikan tumbal di tengah krisis global. Mereka bukan sapi perah.

Dikatakan, selama ini, TKI hanya diperas tenaganya untuk mendapatkan remiten yang besar bagi pemerintah. Mereka terus menyetor ke pemerintah, tetapi sebaliknya pemerintah tidak pernah memperjuangkan perlindungan hukum terhadap kasus-kasus kekerasan, kematian, dan berbagai pelanggaran HAM terhadap buruh.

Dudung salah seorang demonstran dari FSBSI menyebut pemerintah belum punya perhatian serius terhadap buruh. Buruh terus dibiarkan terkatung-katung, dan juga disulitkan dengan berbagai aturan yang tidak jelas.

Hingga berita ini diturunkan, sekitar 200 massa sudah berkumpul di Bundaran HI. Massa menggelar beberapa kegiatan teatrikal di antaranya tari Reog dan beberapa orasi politik. Mereka menuntut ratifikasi Konvensi PBB No 1990 tentang Perlindungan Buruh Migran. [EMS/YRS/U-5] http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=2734

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item