Apa Yang Harus Kita Kerjakan Untuk Perjuangan di Kwangduk Langgeng

Oleh : M. Ali K risis Imperialisme/kapitalis monopoli yang kini terus berlangsung, melemparkan rakyat pekerja di seluruh dunia kedalam jura...

Oleh : M. Ali

Krisis Imperialisme/kapitalis monopoli yang kini terus berlangsung, melemparkan rakyat pekerja di seluruh dunia kedalam jurang kemiskinan dan kesengsaraan yang semakin mendalam, terlebih rakyat pekerja di negeri jajahan dan setengah jajahan, seperti Indonesia. Mengapa di negeri jajahan dan setengah jajahan rakyat pekerja (kaum tani, klas buruh, serta golongan dan sector rakyat lainnya) akan menerima dampak paling hebat dari krisis yang terjadi saat ini? Sebab jalan keluar yang dipilih oleh Imperialisme dengan melakukan intensifitas penindasan dan penghisapannya terhadap negeri-negeri jajahan dan setengah jajahan mereka, dengan mendirikan pemerintahan boneka di Negeri jajahan dan setengah jajahannya sebagai kaki tangan untuk mengeruk kekayaan sumberdaya alam dan sumber tenaga kerja murah adalah pilihan yang saat ini ditempuh oleh mereka, Agresor adalah jalan untuk mendirikan pemerintahan boneka bagi negeri yang tidak tunduk pada skema Ekonomi dan politik Imperialisme yang saat ini di pimpin oleh USA. Selain itu Imperialisme memiliki kepentingan untuk keluar dari krisis, mereka juga memiliki kepentingan menjaga stabilitas dalam negerinya dengan tetap memberikan subsidi terhadap kals pekerja didalam negerinya agar perlawanan kals pekerja di dalam negerinya tidak mengalami kebangkitan, maka disinilah klas pekerja di negeri jajahan dan setengah jajahan Imperialisme akan mengalami berlipat ganda penindasan dan penghisapan.

Indonesia sebagai negeri setengah jajahan dari Imperialisme, tentu akan mengalami peningkatan penindasan dan penghisapan oleh Imperialisme melalui pemerintahan komprador yang saat ini dipimpin oleh SBY-Budiono, dengan melakukan perampasan terhadap Upah, kerja dan Tanah rakyat adalah jalan bagi rezim komperador untuk melakukan pengabdiannya terhadap Imperialisme untuk keluar dari krisisnya.

Sangat terang bahwa sikap ini ditunjukkan oleh rezim komprador hari ini, bagaimana keterlibatan Indonesia dalam anggota G 20 yang telah menyelesaikan konsensusnya di dalam pertemuan pada bulan September yang lalu, dimana salah satu hasil dari pertemuan tersebut adalah akan membebasakan subsidi bagi bahan bakar dari Fosil, artinya subsidi bagi rakyat akan di cabut, dan tentu ini akan menambah beban hidup bagi rakyat dan termasuk buruh, mengingat disaat klas buruh sedang menghadapi perampasan upah dan kerja yang dari waktu-kewaktu semakin massif.

Politik upah murah masihlah menjadi kebijakan Rezim komperador hingga saat ini, penetapan upah yang jauh dari pemenuhan kebutuhan masih menjadi kebijakan pemerintah melalui dewan pengupahan yang sangat tidak adil, selain itu peng-aminan pemerintah atas penangguhan kenaikan upah yang diajukan oleh para pengusaha, terlebih tidak berfungsinya lembaga pengawasan tenaga kerja atas berbagai pelanggaran penerapan upah yang dilakukan oleh pengusaha adalah bukti nyata, keberpihakan Rezim ini terhadap Imperialisme, dan secara terang adalah rezim perampok upah bagi buruh.

Disisi lain pemerintah juga tidak mengambil langkah apapun untuk menyelamatkan rakyatnya agar tidak kehilangan pekerjaan, bahkan pemerintah justeru mendukung para pengusaha melakukan PHK dengan dalih kesulitan keuangan dan lain sebagainya, pemerintah dalam hal ini melalui dinas tenagakerja justeru mendorong kepada buruh agar menerima kebijakan pengusaha yang tidak manusiawi tersebut, yakni malakukan PHK untuk mengganti status buruhnya menjadi buruh kontrak tanpa memberikan hak atas pesangon dan hak-hak lainnya.

Sebagaimana yang saat ini dialami oleh buruh-buruh yang bekerja di PT. Kwangduk Langgeng atau dahulu bernama Kolon Langgeng yang berkedudukan di KBN Cakung Cilincing Jakarta Utara, dimana mereka sedang mangalami PHK tanpa diberikan Hak yang sesuai dengan ketentuan, mereka hanya diberikan uang pisah sebesar Rp. 3,5 Jt dan dipaksa untuk mengundurkan diri, karena perusahaan akan mengganti buruhnya dengan status kontrak dengan alasan perusahaan sedang kekurangan order dan harus melakukan Efisiensi.

Masalah ini barawal dari libur lebaran yang lalu, dimana buruh diminta masuk bekerja secara bergelombang, tetapi ternyata perusahaan dengan licik memaksa buruh yang masuk agar mengundurkan diri, untuk memuluskan rencana tersebut perusahaan juga mengatur agar pimpinan serikat buruh yang ada masuk untuk gelombang terakhir, dimana hal ini disinyalir agar pengusaha dapat memuluskan rencana busuknya untuk memaksa buruh agar mengundurkan diri.

Beberapa perundingan telah di tempuh bahkan telah melibatkan pihak pemerintah dalam hal ini adalah pihak pengawasan dan pihak mediator Sukudinas tenagakerja Jakarta Utara, ironinya justeru mereka mendorong kepada buruh untuk menerimanya, dan melakukan keberpihakannya kepada pengusaha bahwa pengusaha memiliki hak unutuk menuntup dan membuka kembali perusahaannya, terang bahwa para birokrasi tersebut adalah berwatak tak ubah kapitalisme, yang hanya mancari keuntungan bagi dirinya sendiri dan mengorbankan kepantingan para buruh.

Situasi ini bukanlah situasi yang hanya dialami oleh Buruh yang bekerja di PT. Kwangduk Langeng, tetapi situasi ini bisa dipastikan banyak dialami juga oleh buruh-buruh yang bekerja di perusahaan lain dan akan terus berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Mendasarkan pada situasi tersebut, perjuangan kawan-kawan buruh Kwangduk Langgeng harus di gelorakan, konsolidasi dan melancarkan tuntutan untuk menolak kebijakan yang dilakukan perusahaan adalah langkah yang sudah tepat.

Malancarkan propaganda yang massif ditengan kebangkitan perjuangan massa adalah momentum yang paling baik, maka dengan demikian, konsolidasi yang dilakukan haruslah disertai kerja agitasi politik, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran massa, dengan menjelaskan atas segala masalah yang dihadapi saat ini, apa dan siapa yang menyebabkan, serta bagaimana jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapi adalah mutlak adanya harus dilakukan oleh kita.

Menggalang Front persatuan, untuk memperbesar dan meluaskan gelora perjuangan yang sedang dilakukan oleh kawan-kawan buruh Kwangduk Langgeng, adalah upaya memperkuat perjuangan dan pendidikan bagi massa secara luas.

Melancarkan tututan kepada pemerintah untuk bertanggung jawab atas nasib yang sedang dialami oleh kawan-kawan buruh Kwangduk Langgeng adalah pendidikan politik yang kongkret bagi massa, sebagai peneguhan atas pandangan, sikap dan pendiriannya sebagai klas buruh untuk memajukan perjuangan yang sedang dilakukannya.(1009)/

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item