Pernyataan Sikap GSBI Pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2014

Pernyataan Sikap: Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2014 Gerakan Bu...



Pernyataan Sikap:
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI)
Pada Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2014

Gerakan Buruh Menuntut Hentikan Perampasan Upah, Kerja dan Tanah serta Berikan Jaminan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Yang Sepenuhnya di Tanggung Negara.


Salam demokrasi !!
Mayday (Hari Buruh Internasional) diperingati oleh kaum buruh dan seluruh rakyat diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan kolektif pantang menyerah kaum buruh, menentang jam kerja yang panjang, memperjuangkan kondisi kerja yang layak dan melepaskan diri dari belenggu perbudakan. Hasil perjuangan tersebut salah satunya masih kita nikmati hingga sekarang, yaitu ditetapkannya waktu kerja bagi kaum buruh hanya 8 (delapan) jam sehari.

Maka, peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) bagi GSBI adalah momentum untuk memperhebat perjuangan massa, melanjutkan semangat perjuangan militan kaum buruh, spirit untuk terus berjuang memperbaiki kehidupan, pembebasan kaum buruh dan rakyat dari berbagai bentuk penindasan dan pengisapan imperialisme, feodalisme dan kapiitalis birokrat, untuk terus memperkuat persatuan rakyat.  Mengingat, begitu banyak persoalan yang saat ini mengemuka dan dialami oleh rakyat Indonesia, ada problem politik upah murah danperampasan upah, problem perampasan tanah kaum tani di pedesaan dalam ekspansi perkebunan besar yang kian masif, problem akses mendapatkan pendidikan yang masih sangat terbatas, masalah-masalah kesehatan bagi perempuan dan anak, tidak adanya perlindungan yang sejati bagi buruh migran yang bekerja di luar negeri, problem jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Seluruh masalah ini berakar pada kebijakan rejim SBY-Budiono yang anti terhadap land reform dan industri nasional, yang tidak pernah menyentuh atau berpihak kepada rakyat Indonesia. Rejim ini jauh lebih mementingkan kepentingan kapitalisme monopoli asing, menjalankan apa yang menjadi keinginannya tanpa pernah peduli akan kehidupan rakyatnya. Persatuan diantara sektor-sektor masyarakat inilah yang sesungguhnya mempunyai kedudukan dan peranan penting didalam perjuangan, yang akan memberikan jaminan kemenangan bagi rakyat Indonesia setahap demi setahap.

Maka atas problem utama yang dihadapai kaum buruh dan seluruh rakyat tersebut, dalam peringatan hari buruh Internasional (may day) satu Mei 2014 ini, GSBI selaku organisasi pusat perjuangan buruh di Indonesia yang menghimpun kaum buruh dan berbagai bentuk/formasi serikat buruh baik sektoral dan nonsektoral menyatakan sikap: Gerakan Buruh Menuntut Hentikan Perampasan Upah, Kerja dan Tanah serta Berikan Jaminan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Yang Sepenuhnya di Tanggung Negara, dengan tuntutan kepada pemerintah adalah :

1.      Hentikan politik upah murah dan perampusan Upah dan Menuntut di Cabut Kepmen nomor 231/2003 tentang Tata Cara Penangguhan Upah Minimum, Cabut Inpres nomor 9/2013 tentang Pembatasan Upah Minimum, Cabut Kepmen nomor 7/2013 tentang Upah Minimum, Revisi Permenakertrans No.13 Tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksana Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi 120 komponen.
2.      Cabut UU nomor 40/2004 tentang SJSN dan UU nomor24/2011 tentang BPJS dan berikan jaminan sosial bagi seluruh rakyat yang sepenuhnya di tanggung oleh negara.
3.      Hapuskan sistem kerja kontrak jangka pendek dan outsourcing.
4.      Hentikan Praktek Union Busting dan hukum pelaku union busting serta berikan jaminan kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi bagi kaum buruh.
5.      Berikan perlindungan sejati bagi buruh migran dan keluarganya, cabut UU no. 39 Th 2004, berlakukan kontrak mandiri dan hapuskan Overcharging.
6.      Turunkan harga-harga kebutuhan pokok rakyat.
7.      Menuntut sediakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyat.
8.      Menolak privatisasi aset-aset negara.
9.      Menuntut dihentikannya liberasi perdagangan dan liberalisasi diberbagai bidang ekonomi , SDA dan Politik.
10.  Menuntut untuk segera di hentikannya perampasan upah, kerja dan tanah serta sumber daya alam.
11.  Berikan Pendidikan dan lapangan kerja bagi pemuda dan seluruh rakyat Indonesia
12.  Tolak Perkebunan, pertambangan skala luas milik korporasi khususnya asing yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan rakyat.
13.  Menolak Pembangunan dalam Skema MP3EI yang tidak memberikan keuntungan bagi rakyat.
14.  Jalankan Reforma Agraria sejati-Tanah untuk Rakyat dan Bangun Industry Nasional.

Melalui momentum ini juga GSBI berseru kepada seluruh kaum buruh untuk terus memperkuat persatuan klas buruh, perhebat perjuangan massa. Buruh harus bangkit, berjuang melalui organisasi serikat buruh yang militan untuk terus melawan seluruh skema penindasan yang dihadirkan oleh pengusaha maupun pemerintah.

Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan sampaikan.

SELAMAT HARI BURUH INTERNASIONAL
Jayalah Perjuangan Kaum Buruh Indonesia ...!!

Jakarta, 01 Mei 2014

Hormat Kami
Dewan Pimpinan Pusat
Gabungan Serikat Buruh Independen (DPP.GSBI)





RUDI HB. DAMAN                                      EMELIA YANTI MD SIAHAA
Ketua Umum                                                   Sekretaris Jenderal

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item