GSBI Berikan Dukungan Kepada Pemogokan Buruh Awak Mobil Tangki Pertamina Patra Niaga

Aksi Awak mobil tangki Pertamina Patra Niaga di depan Istana Negara [10/11] INFO GSBI. Jakarta. Selain menggelar pemogokan di lokasi pe...

Aksi Awak mobil tangki Pertamina Patra Niaga di depan Istana Negara [10/11]
INFO GSBI. Jakarta. Selain menggelar pemogokan di lokasi perusahaan yang sudah berlangsung selama 9 hari untuk memperjuangkan hak nya, awak mobil tangki PT Pertamina Patra Niaga hari ini Kamis, 10/11/2016 menggelar aksi di Kantor Pusat Pertamina Jakarta dan Istana Negara

Ratusan awak mobil tangki Pertaminan Patra Niaga yang tergabung dalam FSBTI-KPBI sudah bergerak sejak pagi dengan berkonpoi dari pintu 1 depo Pertaminan Plumpang Jakarta Utara.

Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) sebagai serikat buruh militan, patriotik dan demokratis di Indonesia melalui perwakilannya menyampaikan sikap organisasi GSBI secara langsung di hadapan massa aksi atas dukungan perjuangan yang dilakukan oleh buruh Pertamina Patra Niaga.

Dalam orasinya di depan Istana negara di hadapan ratusan massa aksi, Sujak Supariadi perwakilan GSBI menyatakan, GSBI sepenuhnya mendukung perjuangan yang sedang dijalankan oleh buruh Pertamina Patra Niaga dalam memeprjuangkan haknya. Dukungan ini adalah sebagai bentuk solidaritas diantara klas buruh didalam kepentingan yang sama untuk menolak berbagai bentuk tindasan serta kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pengusaha.

Maka untuk itu GSBI menuntut pihak Pertamina Patra Niaga untuk segera memenuhi seluruh tuntuan buruh. GSBI menolak segala bentuk intervensi dan campurtangan militer (TNI) dalam masalah perburuhan dan GSBI juga menuntut agar pihak pemerintah dalam hal ini Jokowi-JK, Menaker RI untuk bertindak tegas dalam memastikan dipenuhinya hak-hak buruh termasuk menindak perusahaan yang masing melakukan pelanggaran aturan-aturan perburuhan seperti PT Pertamina Patra Niaga. tegas Sujak.

Lebih lanjut dalam orasinya Sujak menjelaskan, bahwa sikap GSBI menolak dan mengecam keterlibatan TNI (Militer) di dalam menangani masalah perburuhan didasarkan pada fakta-fakta kongrit yang terjadi keterlibatan TNI dalam ranah perburuhan seperti dalam pemogokan  awak mobil tangki PT. Pertamina Patra Niaga, dimana TNI menggantikan sopir dan kenek mobil tangki dalam pendistribusian BBM wilayah Jabodetabek dan Sukabumi yang sedang  melakukan  mogok kerja sejak 1 November lalu.

Hal lainnya adalah  mobilisasi dan mengumpulkan buruh yang di berikan pengarahan langsung oleh Panglima Tertinggi TNI Jendral Gatot Nurmatyo yang laksanakan di ICE BSD Serpong [9/11/2016] sebagai upaya untuk antisipasi kegiatan perjuangan buruh. Melalui kodim dan koramil di Banten menginstruksikan untuk memerintahkan perusahaan-perusahaan di kota dan kab Tangerang Banten  mengirimkan 200 buruh untuk dikumpulakan dan diberikan pengarahan.

Keterlibatan TNI terlihat semakin intensif dan masif dalam urusan perburuhan yaitu menjelang perjuangan kenaikan upah dan pemogokan buruh yang  pada hakekatnya bukan ranah TNI. tegas Sujak.

Dipenutup orasinya GSBI menyerukan kepada seluruh buruh Pertaminan Patra Niaga yang sedang melakukan pemogokkan untuk terus menyolidkan barisan dan memperluas dukungan. GSBI juga menyerukan kepada seluruh buruh Indonesia untuk mempertinggi solidaritas diantara sesama klas buruh dan memperluas kerjsama dengan berbagai sektor rakyat lainnya guna memperjuangankan hak demokratis rakyat Indonesia

Berikut ini adalah tuntutan awak mobil tangki Pertamina Petra Niaga :
1. Menuntut di hapuskannya sistem kerja kontrak dan outsourcing bagi buruh
2. Menuntut di berikannya jaminan kesehatan
3. Memberlakukan jam kerja 7 jam kerja sehari (selama ini jam kerja adalah 12 jam setiap harinya)
4. Membayar uang lembur yang belum di bayarkan sejak tahun 2011 lalu hingga sekarang. 

"Hingga hari ini tuntutan kami belum ada yang di penuhi, dan pihak pertamina masih kepala batu, pemerintah juga lemah respon dan tindakannya. Untuk itu kami 1000 buruh Pertamina Patra Niaga depo Plumpang Jakarta Utara akan terus melakukan pemogokan hingga tuntutan kami dikabulkan. Semenjak mogok kerja hari ke 10 setidaknya ada 50 mobil tangki pengangkut BBM mengalami kerusakan dan mengalami  insiden karena sopir cabutan yang dimobiliasi Manajemen dan dibackup TNI tidak bisa mengemudi mobil tangki dengan baik, yang mempunyai perbedaan dengan mobil keumumannya".  Demikian penjelasan salah satu buruh peserta aksi. (SS-Redrd2016).

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item