Jelang MAY DAY, GSBI Jakarta bagikan selebaran di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Jakarta Utara

Foto GSBI Jakarta membagi selebaran di KBN (18/4/18) INFO GSBI-Jakarta, 18/4/2018. GSBI Jakarta bersama PEMBARU Indonesia dan Front Perj...

Foto GSBI Jakarta membagi selebaran di KBN (18/4/18)
INFO GSBI-Jakarta, 18/4/2018. GSBI Jakarta bersama PEMBARU Indonesia dan Front Perjuangan Rakyat (FPR) wilayah DKI Jakarta membagikan selebaran kepada buruh di kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung. Rabu, 18 April 2018.

Aksi pembagian selebaran ini sebagai rangkaian kegiatan GSBI Jakarta menuju May Day 2018. Melalui selebaran, GSBI mengajak buruh di KBN untuk bergabung memperingati hari buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei mendatang.

Di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) selebaran yang dibagikan secara khusus mengangkat situasi dan kondisi buruh yang terjadi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Jakarta Utara.
Koordinator GSBI Jakarta, Sujak Supriyadi menjelaskan, selebaran ini kami buat berdasarkan temuan dari investigasi dan laporan yang dihimpun selama 5 bulan belakang, pekerjaan investigasi kami kerjakan bersama dengan pimpinan dan anggota SBGTS-GSBI di PT.Good Guys Indonesia, dan teman-teman lainnya yang tersebar di perusahaan KBN Cakung.

Berdasarkan temuan terbaru Kawasan Berikat Nusantara (KBN) terhimpun 40 ribu buruh  dan mayoritas buruh perempuan, bekerja di sector garment, tekstile, selain itu KBN juga ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional sejak 2014. Ternyata perusahaan garmen tekstile yang berada di KBN cakung masih banyak melakukan pelanggaran hak normative buruh seperti yang tertuang dalam UUK No.13 Tahun 2003.

Perusahaan di KBN masih banyak mempekerjakan buruh kontrak, borongan, Ia mencontohkan, “buruh melakukan kontrak selama 3 bulan, ketika habis pekerja harus melamar lagi, bahkan dalam 1 tahun bisa 4 kali tanda tangan kontrak, padahal pabrik tersebut memproduksi barang yang sifatnya tetap bukan uji coba, Aturan Ketenagakerjaan melarang itu.”

Selanjutnya tentang jam kerja buruh, perusahaan masih ada yang menerapkan jam kerja tidak sesuai dengan pasal  77- 85 undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003.

Kembali dicontohkan disalahsatu perusahaan garmen di KBN  “Jika buruh seharusnya pulang kerja jam setengah lima, temen-temen pekerja dipaksa bekerja untuk mengejar target produksi dan  terpaksa  pulang jam setengah enam,” artinya perusahaan memaksa buruh lembur  tapi tidak di bayar upah lembur”. Bahkan ada yang lebih dari satu jam bekerja tambahan tanpa di bayar lembur setiap harinya.

Jika seperti ini dianggap umum dan berjalan bertahun-tahun di kawasan KBN, maka apa perananan Negara khususnya  suku dinas tenaga kerja  Jakarta utara untuk menegakkan aturan yang Negara buat. 

PEMBARU Indonesia membagi selebaran di KBN (18/4/18)
Perjuangan panjangan klas buruh tahun 1886 untuk mengapuskan kerja paksa buruh dari 12-16 jam setiap hari menjadi 8 jam bekerja sehari, saat ini buruh dapat membagi waktunya 8 jam lagi untuk istirahat dan 8 jam berikutnya untuk berinteraksi dan belajar. jika kondisi buruh di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) seperti ini, Lalu apa bedannya kondisi buruh di tahun 1886 dengan kondisi buruh di Era pemerintahan Jokowi Dodo, buruh di KBN masih dipaksa bekerja lembur tanpa di bayar.

Bagi GSBI ini perampasan kerja, dan perampasan upah. Maka peringatan hari buruh tahun ini sangat tepat buruh di KBN harus Move On untuk memperbaiki syarat dan kondisi kerja agar tercipa hubungan kerja yang harmonis dan berkeadilan. Tandasnya.

Teman-teman pekerja di KBN ingin bekerja sesuai aturan ketenagakerjaan,dan bekerja senyaman ketika para Buyer berkunjung kepabrik. Imbuhnya.

Acara pembagian  yang digagas GSBI Jakarta dimulai pukul 15.30 sd 18.00 wib dengan penggalangan dana konsolidasi 1 Mei. Selain GSBI Jakarta, pembagian selebaran juga didukung kawan-kawan Front Mahasiswa Nasional dan tidak kalah menariknya kegiatan didukung oleh penampilan band progresif Mineral7 yang mengisi kultural dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan serta orasi secara bergantian. (SS_siAprl.red2018).#

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item