Pidato Nasional Ketua Umum GSBI dalam Peringatan Hari Buruh Internasional, Satu Mei 2021

Pidato Nasional Ketua Umum GSBI dalam Peringatan Hari Buruh Internasional , Satu Mei 2021   Salam Demokrasi Nasional Assalamualaikum w...


Pidato Nasional Ketua Umum GSBI dalam Peringatan Hari Buruh Internasional, Satu Mei 2021

 

Salam Demokrasi Nasional

Assalamualaikum wr. wb

Salam Sejahtera untuk kita semua

Salam Biru,... Independen, Militan, Patriotik, Demokratik


Pimpinan dan Anggota GSBI serta kaum buruh yang saya banggakan

Pidato Politik Peringatan Hari Buruh Internasional ‘May Day’ Satu Mei 2021 ini saya beri tema : Kaum Buruh Indonesia Bangkit Berjuang Untuk Industri Nasional Berbasiskan Pada Kemenangan Perjuangan Land Reform Sejati.

Pertama-tama, sebagai Ketua Umum GSBI saya mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional pada seluruh pimpinan GSBI dan anggota, kepada seluruh kaum buruh dan aktivis demokratis nasional pendukung setia perjuangan kaum buruh di seluruh Indonesia. Sekalipun dalam keadaan penghisapan ekonomi, tindasan politik dan kebudayaan yang parah kita tetap bisa menyatukan pikiran dan aksi serta tuntutan kita secara nasional. Benarlah adanya seluruh ajaran dari para guru gerakan buruh internasional terdahulu yang selalu mengingatkan bahwa justru dalam keadaan krisis yang tidak mengenal belas-kasihan seperti sekarang inilah buruh, serikat dan gerakannya ditempa agar bisa sungguh-sungguh kuat dan tidak terkalahkan oleh kaum kapitalis. Agar tidak hanya cakap dalam mengkritik dan menghancurkan sistem kapitalis yang kita benci itu, akan tetapi sanggup melahirkan dan memimpin sistem baru bagi kaum buruh dan seluruh rakyat tertindas dan terhisap lainnya.

Dalam situasi sekarang, dalam perkembangan perjuangan klas kaum buruh saat ini yang semakin tidak mudah, GSBI harus sadar betul, bahwa kaum buruh yang telah menjadi anggota maupun kaum buruh yang belum menjadi anggota GSBI, tanpa pengecualian, memerlukan serikat buruh sejati yang dapat diandalkan sebagai alat berjuang untuk menghadapi kaum kapitalis secara umum, dan serikat buruh sejati yang menyadari hukum pembebasan kaum buruh di negeri setengah jajahan dan setengah feodal.

Baru sebagian kecil kaum buruh dan rakyat Indonesia yang bisa memahami dan menerima peranan klas buruh dalam sejarah perubahan, peranan serikat buruh sejati, bahkan musuh sejati yang harus dikalahkan demi perubahan fundamental, masih sangat terbatas jumlahnya kaum buruh dan rakyat yang memiliki gambaran utuh tentang sistem baru yang hendak dibangun di atas kehancuran sistem yang lama. Lainnya masih terbelenggu oleh dominasi ide dan pikiran lama yang sengaja dipelihara dan dijadikan sebagai rintangan dan belenggu bagi kelahiran kesadaran baru oleh klas yang berkuasa. Bahkan belum banyak jumlahnya kaum buruh yang menyadari bahwa perjuangan perbaikan hidup, serendah apapun tuntutan itu, pasti menghadapi kekuasaan politik yang menghambat, meredam bahkan menindas seluruh tuntutan kaum buruh. Organ kekuasaan politik khusus negara seperti polisi dan tentara, peraturan dan pengadilan di luar sekian lapisan kekuatan birokrasi bersama-sama menjadi benteng kokoh pelindung kepentingan dan kekayaan kaum kapitalis. Kaum buruh bahkan lebih sering melihat wajah mereka daripada wajah kaum kapitalis yang telah membeli tenaga kerjanya dan mempekerjakannya dalam pabrik.

Karena itu GSBI, untuk hari ini dan ke depan harus fokus pada upaya menyebar-luaskan teori yang maju di dalam serikat, teori yang lahir dari pengalaman perjuangan klas kaum buruh dari sejakk kelahiran sistem kapitalis di dunia.

Tanpa teori yang maju, pengalaman yang panjang menjadi tumpukan yang tidak berharga, sakit dan derita, kalah dan menangnya perjuangan dalam pabrik selama ini tidak dapat menjadi pelajaran umum yang berharga bagi kaum buruh sendiri. Setidaknya, tidak mengulang kesalahan yang sama yang sudah pernah dilakukan oleh kaum buruh dan perjuangan klasnnya yang terdahulu. Mengerti caranya mengerahkan kekuatan untuk menghadapi kekuatan kapitalis di setiap tempat kerja sesuai dengan kekuatan dan kemampuan berjuang yang dimiliki.

Dengan teori yang maju, kaum buruh dan serikat sejatinya bisa melihat dengan terang hitam dan putihnya perjuangan klas kaum buruh di Indonesia, kalah dan menangnya, pasang dan surutnya, sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk melahirkan strategi dan taktik perjuangan yang benar dan tepat bagi kaum buruh dan seluruh rakyat.



Kawan-kawan sekalian, pimpinan dan segenap anggota yang saya banggakan

Bagaimana pun hadiah yang paling berharga bagi kaum buruh dan rakyat Indonesia pada peringatan Hari Buruh Internasional ke depan adalah Serikat Buruh Sejati yang sangat besar dan kuat. Dapat berbuat lebih baik dalam melayani dan memimpin perjuangan buruh yang sangat rumit di negeri setengah jajahan dan setengah feodal ini. Karena itu, saya mengajak semua pimpinan dan anggota GSBI mari saling bahu membahu berbagai semangat dan tekad untuk mengintegrasikan teori maju sebagai pedoman praktek perjuangan klas kaum buruh di Indonesia. Terus memperkuat dan memperluas GSBI.

Sebab, hanya dengan kekuatan serikat buruh sejati yang tersusun rapi dari berbagai federasi dan vak sentral di setiap tingkatan yang kuat dan luas, kita bisa mempermudah perjuangan meringankan beban hidup kaum buruh di satu sisi, dan perjuangan untuk membangkitkan kaum buruh lebih luas dan cepat agar menyadari peranannya sebagai kekuatan pimpinan dalam perubahan fundamental di Indonesia.

Dengan serikat buruh sejati, sumbangan kaum buruh untuk memenangkan land reform sejati untuk pemebebasan kaum tani tidak hanya boleh sebatas ide atau di atas kertas belaka. Mengingat perjuangan tersebut adalah syarat pembebasan kaum buruh. Perjuangan memenangkan land reform sejati adalah kepentingan nyata kaum buruh yang tidak boleh dibebankan pada kekuatan kaum tani semata. Berbagai jalan, berbagai bentuk sokongan untuk memenangkan land reform sejati, termasuk dengan aksi massa memerosotkan kekuatan imperialis dan borjuasi besar komprador yang merangkap tuan tanah besar adalah sumbangan penting dan peranan tidak tergantikan dari kaum buruh.

Kawan-kawan pimpinan dan segenap anggota GSBI dimanapun berada

Tidak bisa menunggu, tapi kita harus memiliki serikat buruh sejati yang kuat, harus menjadikan GSBI ini sebagai serikat buruh yang besar dan kuat,  sebagai jaminan perjuangan klas yang berkelanjutan. Sebab, ke depan perbaikan upah reguler kaum buruh dalam satuan waktu kerjanya akan semakin berat dan sulit. Imperialis dan para pemerintah bonekanya memilih memperkuat daya beli rumah tangga secara tidak reguler, terutama pada saat krisis mengalami puncaknya di negeri kapitalis dan bersifat jangka panjang, melalui “BANTUAN SOSIAL”. Kapitalis berusaha menciptakan pasar artifisial untuk penanganan over-produksi dengan membagi-bagikan kapital yang terancam membusuk, kertas berharga yang hampir saja berubah menjadi tisu WC, yang sukses diubah menjadi kapital utang, untuk selanjutnya melalui IMF, Bank Dunia dan institusi finans lainnya “dibagi-bagi” bagi orang miskin yang memiliki daya membeli komoditas produksi kapitalis yang terus menggunung.

Sekalipun Upah Nominal akan terus mengalami kenaikan, upah riil terus berjalan ditempat. Upah riil justru semakin tergerus karena berhadap-hadapan dengan Indeks Harga Konsumen kaum buruh yang dibayar kaum buruh yang terus meningkat. Upah pokok akan terus digerus. Upah tambahan atau tunjangan, atau insentif akan dipilih sebagai jalan untuk menambah pendapatan apabila kaum buruh bersedia mengintensifkan persaingan untuk memperbesar produksi dan menunjukkan kesetiaannya pada kaum kapitalis. Selisih antara upah yang diberikan sebagai harga tenaga kaum buruh oleh kapitalis akan semakin senjang dengan jumlah laba yang dikantongi oleh kaum kapitalis, pemilik kapital. Upah kita naik 1 juta, mereka naik satu miliar, upah naik 2 juta laba naik bertrilyun-trilyun, hingga kenaikan upah tidak ada gunanya lagi di pasar keperluan hidup. Inflasi melaju sangat deras karena laba besar di tangan kaum kapitalis! 

Hambatan untuk memperbaiki dan meringankan beban hidup semakin berat bila serikat buruh sejati terlalu lemah dan terbatas di satu sisi. Di waktu bersamaan terus membiarkan serikat buruh kuning dan reformis dengan leluasa menipu kaum buruh, membuat kesepakatan dengan kaum kapitalis dan negara selanjutnya berpura-pura mengajukan tuntutan “sangat tinggi” yang menggiurkan bagi kaum buruh, bahkan tidak segan-segan menunjukkan dirinya sebagai serikat buruh paling revolusioner untuk memecah-belah serikat buruh sejati secara politik. Sesudahnya, dengan berbagai alasan mencampakkan tuntutan tersebut, sebagaimana kesepakatan terselubungnya dengan kaum kapitalis dan negara.


Seperti saat ini, tidak satupun serikat buruh kuning dan reformis yang bersungguh-sungguh memperjuangkan THR bagi kaum buruh. Awalnya mereka menunjukkan dirinya sebagai “pahlawan” buruh sejati. Pada saat kaum buruh telah bangkit dan secara luas ambil bagian dalam aksi, mereka takut sendiri, mereka segera mencari akal agar kaum buruh memahami kondisi kapitalis dan negara yang sedang mengalami kesulitan karena Covid-19 dan lain sebagainya. Karena serikat buruh sejati terlalu lemah sebagai representasi kaum buruh secara nasional, sangat kesulitan untuk membangkitkan aspirasi dan kepentingan kaum buruh yang sesungguhnya, masih kesulitan untuk meyakinkan kaum buruh secara luas untuk mengisolasi kebusukan taktik serikat buruh kuning dan reformis di Indonesia.

Karena itu, kerja pendidikan teori, aktivitas berbagi pengalaman dan menyatukan aksi kolektif dalam serikat buruh sejati harus semakin intensif ke depan. Harus lahir sebanyak-banyak aktivis buruh demokratis nasional yang mengerti perjuangan pembebasan kaum buruh beserta seluruh syarat obyektif dari pembebasan klasnya. Bahkan kita harus memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menolong para pimpinan dan aktivis pabrik yang “mengorbankan” dirinya dan bahkan rela kehilangan pekerjaan untuk bisa menjadi aktivis profesional serikat buruh sejati tidak perlu takut di PHK dan tidak bisa hidup.

Dalam waktu bersamaan, bersama-sama tidak kenal lelah memperluas pembangunan serikat buruh sejati melalui kerja massa yang intensif, utamanya melalui kerja membangkitkan massa yang obyektif. Memperkuat kepemimpinan serikat di setiap level dengan mengutamakan peningkatan pelayanan anggota dan bantuan tepat waktu atas tuntutan-tuntutan mendesak dari kaum buruh dan keluarganya.

Melalui aktivitas ini kita bisa terus memenangkan kesadaran baru dari kaum buruh agar berani menerima peranan klasnya, bagaimana pun lemah dan sulitnya, klas buruh haruslah menjadi pimpinan perubahan fundamental di Indonesia apabila menginginkan penghancuran kapitalis secara umum da penghancuran sistem setengah jajahan dan setengah feodal secara khusus.

Di Inodnesia, kelahiran sistem baru yang lebih adil, mustahil tanpa kepemimpinan kaum buruh dan perjuangan klasnya, mustahil tanpa aliansi dasar kaum buruh dan kaum tani!   

Dunia ini hanya indah, adil, damai bagi kaum buruh apabila kaum kapitalis dan sistemnya lenyap dari dunia. Produksi massal hanya cukup bagi semua, bila keserakahan segelintir klas tersebut dapat diakhiri.

Demikian pidato ini saya sampaikan semoga dapat menjadi penyemangat bagi kita semua, bagi pimpinan dan seluruh anggota GSBI, menjadi pemersatu aksi dan tindakan bagi kaum buruh beserta seluruh rakyat tertindas dan terhisap lainnya di Indonesia.


Hidup Buruh....

Jayalah GSBI

Jayalah Aliansi Dasar Kaum Buruh Dan Kaum Tani

Menangkan Industri Nasional Berbasiskan Kemenangan Land Refor Sejati

Seluruh kekuatan demokratis ayo dukung aliansi dasar buruh dan tani

 

Jakarta, 2 Mei 2021

ttd.

RUDI HB. DAMAN

Ketua Umum GSBI

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item