Ratusan Buruh Lancarkan Aksi Unjuk Rasa

Jakar ta-Utara.Com 2008/8/7 16:25:35 Sebanyak 400 pekerja pabrik garmen yang diantaranya memproduksi pakaian dalam melakukan unjuk rasa di ...

Jakar ta-Utara.Com 2008/8/7 16:25:35
Sebanyak 400 pekerja pabrik garmen yang diantaranya memproduksi pakaian dalam melakukan unjuk rasa di depan PT. Megariamas Sentosa (MS) yang berlokasi di Jalan Jembatan III Ruko 36 Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (07/08).

Sebagian besar buruh mengenakan kaos warna biru bertuliskan sediakan lapangan kerja dengan upah yang layak serta berikan kebebasan berserikat melakukan orasi diatas mobil truk terbuka sehingga memakan badan jalan di Jembatan Tiga yang sempat memacetkan arus lalu lintas.

Sejumlah polisi dan aparat Tramtib Kecamatan Penjaringan tampak berjaga-jaga termasuk mengatur arus lalu lintas di kawasan Jembatan Tiga dan Pluit temasuk di seputar lokasi demo.

Abidin selaku kordinator buruh mengungkapkan PT. Megariamas Sentosa yang bergerak di bidang garmen dengan memproduksi pakaian dalam dengan merek Sorella, Pieree Cardine, Felahcy, Young Heart yang diperuntukkan untuk pasar ekspor telah berdiri sejak 1989 dan mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas pekerja perempuan.

Menurutnya, kondisi buruh di PT. Megariamas Sentosa ternyata tidak sebanding dengan perkembangan perusahaan yang kian maju pesat. "Buruh dikenakan sistem kontrak yang tidak sesuai dengan ketentuan. Pekerja selalu dikenakansistem kontrak secara terus menerus dan ini jelas melanggar peraturan dan perundangan yang berlaku," tegas Abidin.

Ditengah jaminan kepastian kerja yang tidak ada, kondisi lingkungan kerja yang buruk ditambah dengan tidak adanya jaminan kesehatan termasuk lingkungan kesehatan dan keselamatan dan kecelakaan (K3) diperusahaan sudah tidak layak. Termasuk bila pekerja sakit harus mengeluarkan biaya sendiri.

Besarnya tunjangan makan juga tidak sesuai dimana ditengah harga BBM naik masih saja memperoleh uang makan hanya Rp. 3.000 dan tunjangan transpor hanya Rp. 2000. Ditengah suasana itu, sejumlah pekerja membentuk serikat dibawah naungan serikat buruh independen (GSBI). "Saya sebagai ketuapun juga di PHK," ungkap Abdin.

Untuk itu, pekerja yang berdemo menuntut memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi buruh dan keluarganya. Kemudian menuntut kenaikan tunjangan makan dari Rp. 3.000 menjadi Rp. 6.000/hari dan tunjangan transport dari Rp 2.000 menjadi Rp 6.000. Selain itu, mereka meminta pihak perusahaan untuk menyediakan fasilitas poliklinik di dalam perusahaan dan menuntut diberikan kebebasan berserikat bagi buruh. (aei/uis)

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item