FPR kecam tindakan fasis!

Jakarta (28/3) , Front Perjuangan Rakyat mengecam keterlibatan TNI dalam pengamanan aksi penolakan kenaikan BBM, juga perilaku kekerasan ...


Jakarta (28/3), Front Perjuangan Rakyat mengecam keterlibatan TNI dalam pengamanan aksi penolakan kenaikan BBM, juga perilaku kekerasan yang dipertotonkan oleh Kepolisian dalam menghadapi aksi massa kemarin (27/3) yang terjadi diberbagai daerah. Keputusan pemerintah dalam mengerahkan kekuatan TNI merupakan tindakan fasis, menurut Kordinator Umum Front Perjuangan Rakyat (FPR) Rudy HB Daman.

”Keputusan untuk memobilisasi puluhan ribu alat kekerasan negera (TNI-Polri) dalam menghadapi ekspresi rakyat merupakan tindakan fasis, sama seperti yang yang dilakukan oleh Orde Baru untuk membungkam aksi-aksi rakyat” ujar Rudy dalam Konferensi Pers FPR di kantor Kontras (28/3).

Rahmat Ajiguna, Sekretaris Jenderal Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) juga turut mengecam perilaku aparatus negara kemarin. Menurutnya tindakan fasis merupakan konsekuensi logis dari pemerintahan SBY-Budiono yang masih bersikeras untuk tidak merubah keputusan perihal kenaikan harga BBM per 1April mendatang.

”Dalam aksi kemarin saja tidak kuran dari 200 orang ditangkap oleh polisi karena berdemonstrasi menolak kenaikan BBM, bahkan dua angota AGRA juga ditangkap, kami mengecam aksi fasis pemerintah SBY-Budiono” ungkap Rahmat(28/3)

Kecaman serupa juga datang datang dari anggota FPR lainnya seperti SBSI 92, Serikat Buruh Migran Indonesia, Repdem, PMKRI, JATAM dan Kontras.

Aksi FPR akan diselenggarakan di 30 kota di tanah air mulai dari Sumatera; Jawa; Bali Nusra; Kalimantan; Sulawesi dan 2 negara.

Dalam konferensi persnya hari ini, FPR menyampaikan rencana aksi mereka ysang akan dilakukan pada 29 Maret 2012 di DPR RI. Meskipun jadwal sidang paripurna telah digeser menjadi tanggal 30 Maret 2012, FPR akan tetap melakukan aksi pada esok hari.

”Rencana aksi tidak akan digeser, namun akan kami tambah, tanggal 30 Maret 2012, FPR akan aksi kembali. Menolak kenaikan harga BBM merupakan tuntutan aksi utama kami, serta menolak monopoli minyak dunia oleh imperialis dibawah pimpinan AS” sambung Rudy, yang juga merupakan Ketua Umum Gabungan Serikat Buruh Independen.

Tidak kurang dari 3000 orang berasal dari kelas buruh, kaum tani, pemuda-mahasiswa, perempuan, LGBT, dan kaum miskin kota akan dimobilisasai oleh FPR.

”Keputusan untuk menaikan harga BBM ini sudah menyakiti berbagai kalangan jadi sudah sepatutnya organisasi massa di Indonesia untuk melakukan aksi penolakan ini, tidak berhenti sampai besok, namun aksi ini akan terus digulirkan sampai kenaikan harga BBM dibatalkan” ujar Rudy HB Daman yang juga merupakan pimpinan dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI).##

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item