GSBI PT Daelim Indonesia Selenggarakan Diskusi dan Galang Dukungan Bagi Perjuangan Petani Olak Olak Kubu Raya.

foto Dok_SBME GSBI PT DAELIM INFO GSBI. Bekasi, 5/8/2016. Hari ini Jumat 5 Agustus 2016 bertempat di Sekretariat SBME-GSBI PT Dae...



foto Dok_SBME GSBI PT DAELIM
INFO GSBI. Bekasi, 5/8/2016. Hari ini Jumat 5 Agustus 2016 bertempat di Sekretariat SBME-GSBI PT Daelim Indonesia menyelanggarakan diskusi bersama tentang permasalahan kaum tani di desa Olak-olak Kab. Kubu Propibsi. Kalimantan Barat.
Diskusi yang dimulai pukul 16.30 wib ini di hadiri oleh pimpinan dan anggota SBME GSBI PT Daelim Indonesia. Adapun yang menjadi narasumbernya adalah bung Ridwan Lukman. Dalam paparanya Ridwan Lukman (wawan) menjelaskan bahwa saat ini ratusan anggota keluarga petani di Olak olak Kubu Raya di intimidasi, teror , penangkapan paksa oleh aparat TNI dan POLRI.
 
Hingga saat ini tindak kekerasan, intimidasi, tetor dan kriminalisasi terus berlangsung. Sudah 5 orang di tangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, puluhan lain terus dipanggil polisi sebagai saksi, yg kemungkinan jg alan di tetapkan menjadi tersangka. Ratusan masyarakat lainnya mengungsi ke beberapa tempat salah satunya Kantor AGRA Kalimantan Barat, Kantor Daerah KomnasHam propinsi Kalimantan Barat dan beberapa tempat lainnya.

Mereka saat ini sedang berjuang melakukan Aksi penolakan perampasan lahan garapan milik mereka. Petani menuntut hak atas tanah garapan mereka yang di ambil paksa (rampas) oleh PT Sintang Raya , Miwon Group. Hal ini menujukan bahwa Rezim saat ini yang berkuasa jelas memihak pada komprador, pemodal dan tuan tanah dalam sekala besar untuk menjalankan dominasinya dalam mengeksploitasi sumber alam yang ada di Indonesia yang kerap terjadi saat ini termasuk di Kalimatan Barat ini. Tandas Wawan yang juga salah satu pengurus SERUNI ini.

Intimidasi, PHK dll. Hal yang sama juga sering dialami oleh kaum buruh yang bekerja di pabrik. Oleh sebab itu keterkaitan Petani dan Buruh sangatlah erat. Karna sama sama tertidas dengan segala bentuk intimidasi dan penindasan yang tidak pernah berhenti mereka lakukan. Dari semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Negara. Jelas Wawan.

Lebih jauh melalaui pesan AGRA yang dibawa oleh bung Wawan, mengajak seluruh element yang mewakili rakyat, buruh, dan pemuda mahasiswa untuk bersama-sama memberikan dukungan dengan apa yg terjadi saat ini di Desa olak-olak, berupa support doa, dan dana. Terutama bagi para pengungsi yang mayoritas ibu dan anak-anak.

Diskusi ini selain ulasan materi juga disertai dengan tanya jawab dan sharing pengalaman perjuangan.
Dalam akhir ulasanya bung Wawan pun menyampaikan kampenye massa nya agar seluruh buruh Kab. Bekasi khususnya GSBI Bekasi Raya menggalang solidaritas di hari puncak kampanye massa melawan kriminalisasi dan tindak kekerasa terhadap rakyat pada peringatan HTN (Hari Tani Nasional) pada tanggal 24 September 2016. (AcongRED-rdSI2016)#.
#SaveOlakOlak

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item