Ratusan Sopir AKAP Mogok

Ratusan awak bus kota jurusan Bogor-Bekasi, Bogor-Tanjung Priok, dan Bogor-UKI berunjuk rasa di Terminal Bus Baranangsiang, Bogor, Jawa Bara...

Ratusan awak bus kota jurusan Bogor-Bekasi, Bogor-Tanjung Priok, dan Bogor-UKI berunjuk rasa di Terminal Bus Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/5). Awak bus untuk sementara tidak beroperasi karena tidak boleh menurunkan dan menaikkan penumpang di persimpangan UKI, Cawang, Jakarta Timur oleh petugas, sehingga penghasilan mereka menurun.

[JAKARTA] Ratusan pengemudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) mogok operasi di Terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/5) pagi. Mereka memprotes kebijakan Dinas Perhubungan Pemprov DKI yang melarang seluruh bus AKAP keluar pintu tol Halim dan Cililitan menuju kawasan Cawang-UKI.

Sehari sebelumnya, sebagian dari mereka juga menolak mengangkut penumpang dari Bogor ke Cawang-UKI. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang.

Pada Rabu (27/5), sejumlah penumpang juga berunjuk rasa di depan gedung Wika Cawang memprotes kebijakan pelarangan bus AKAP melintas di kawasan tersebut.

Menanggapi aksi mogok tersebut, Kabid Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan DKI Hulman Sitorus kepada SP Kamis pagi mengatakan, pihaknya tetap konsisten melarang bus AKAP masuk kawasan UKI Cawang, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan untuk mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi di kawasan UKI-Cawang.

"Kebijakan pelarangan bus AKAP masuk UKI akan tetap dilanjutkan. Sejak awal, UKI itu bukan terminal dan setiap bus AKAP yang masuk ke Jakarta harus melalui terminal. Dishub tetap konsisten menjalankan aturan pelarangan itu," ujarnya.

Hulman menambahkan, selama sebulan terakhir, pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap pengusaha bus AKAP agar tidak lagi melewati UKI. Selama sosialisasi, katanya, pengusaha bus tidak keberatan.

"Kemarin, kami lakukan penindakan langsung terhadap mereka yang melanggar. Karena sosialisasi larangan ini telah dilakukan sebelumnya melalui perusahaan otobus (PO). Dan mereka yang melanggar langsung kami kandangkan di Pul Pulogebang," kata Hulman.

Meski secara umum penertiban berjalan baik, dalam penyisiran tersebut petugas mendapat protes dari para sopir bus AKAP, tukang ojek, dan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Cawang-UKI. Aksi protes tersebut diwujudkan dalam bentuk unjuk rasa di depan kampus UKI Jl Letjen Soetoyo. Mereka menuntut agar bus AKAP tetap diperbolehkan melintas di kawasan UKI.


Dikandangkan

Sebanyak 13 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang mengabaikan larangan untuk keluar pintu tol Halim dan Cililitan dikandangkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (27/5) sore. Belasan bus itu dibawa ke pool Pulogebang, Jakarta Timur.
Bus itu dikandangkan petugas karena kedapatan ngetem di kawasan Cawang. Bus yang dikandangkan rata-rata jurusan Jakarta-Bogor dan Jakarta-Sukabumi. "Hari ini kami lakukan penindakan langsung terhadap mereka yang melanggar. Karena sosialisasi larangan ini telah dilakukan sebelumnya melalui Perusahaan otobus," ujar Kepala Bidang Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta Hulman Sitorus.

Mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Pemkot Jakarta Timur itu mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi kepolisian dan Satpol PP untuk menindak bus-bus AKAP yang masuk kawasan Cawang-UKI. Mereka tidak segan menilang bus-bus nakal. Hal itu dimaksudkan agar kawasan itu bebas dari macet, karena seringkali digunakan sebagai terminal bayangan. Sementara itu, sopir bus AKAP meminta Dishub DKI Jakarta untuk mencabut larangan bus AKAP melintas di kawasan Cawang-UKI. Mereka menilai, kebijakan tersebut hanya menguntungkan pengguna mobil pribadi, tetapi merugikan pengusaha bus serta awaknya dan penumpang.

"Jika kawasan Cawang-UKI tertutup, yang dirugikan bukan hanya kami, tetapi juga penumpang," ujar Nur Hamdi. [HTS/B-15]

SP/Luther Ulag. sumber Suara Pembaharuan 28 mei 2009

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item