Pekerja Teruskan Aksi Mogok

johannesburg, kamis - Ribuan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkotaan Afrika Selatan meneruskan aksi mogok, Kamis (30/7). Me...


johannesburg, kamis - Ribuan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkotaan Afrika Selatan meneruskan aksi mogok, Kamis (30/7). Mereka menolak tawaran kenaikan gaji sebesar 13 persen, kurang 2 persen dari tuntutan mereka, yaitu sebesar 15 persen.



”Aksi mogok berlanjut. Kami perlu berbicara dulu dengan pemilik perusahaan dan kami akan melaporkan hasilnya kepada anggota kami,” kata pejabat serikat pekerja, Stephen Faulkner.


Dia bersikeras pada tuntutan serikat pekerja untuk peningkatan gaji sebesar 15 persen meskipun inflasi telah turun menjadi 8 persen pada tahun ini. ”Selama beberapa tahun terakhir, anggota kami telah kalah. Kami mencoba mengejar kehilangan itu,” kata Faulkner.


Serikat Pekerja Perkotaan Afrika Selatan (SAMWU) akan mengadakan pembicaraan lagi dengan pemerintah. Para pekerja mengotori kota dengan sampah untuk menambah tekanan mereka kepada pemerintah.


Pengumpul sampah, sopir bus, dan pekerja perkotaan lainnya meluncurkan aksi mogok pada Senin lalu. Mereka juga berunjuk rasa di jalan-jalan di beberapa kota besar Afsel.


Dokter umum ikut mogok menuntut kenaikan gaji dan perbaikan kondisi kerja. Mereka telah kembali bekerja, tetapi pembicaraan final soal tuntutan mereka masih berlangsung.


Mereda


Tekanan terhadap pemerintah sedikit mereda setelah serikat pekerja tambang mencapai kesepakatan soal kenaikan gaji dengan perusahaan tambang emas dan batu bara. Sektor pertambangan yang vital terhindar dari kerugian.


Pekerja pabrik kertas, bahan kimia, obat-obatan, dan minyak juga membatalkan aksi mogok pada pekan ini setelah mencapai kesepakatan kenaikan gaji.


Aksi mogok sporadis itu pecah menyusul protes yang diwarnai kekerasan oleh warga miskin di sejumlah kota di Afsel. Mereka menuntut janji Presiden Jacob Zuma untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, air, dan listrik. Sudah 15 tahun berlalu sejak politik apartheid berakhir di Afsel, kaum miskin Afsel yang jumlahnya mencapai 43 persen populasi belum mengalami perbaikan taraf hidup.


Akan tetapi, aksi protes kali ini menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi Zuma karena Afsel menghadapi resesi pertama dalam 17 tahun. Afsel juga menghadapi tekanan untuk menampilkan citra positif sebagai tuan rumah menjelang penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2010. (afp/reuters/fro)


sumber : http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/31/03593314/pekerja.teruskan.aksi.mogok

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item