Menakertran: Jangan PHK Pekerja Korban Gempa

Jakarta (ANTARA) - Menakertrans Erman Suparno meminta kalangan pengusaha yang terkena dampak gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, agar tida...

Jakarta (ANTARA) - Menakertrans Erman Suparno meminta kalangan pengusaha yang terkena dampak gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, agar tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (phk) terhadap para karyawannya.

Siaran pers Depnakertran yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan berdasarkan laporan, gempa bumi di Sumbar mengakibatkan sekitar 7.000 pekerja terancam kehilangan pekerjaannya, sedikitnya 46 perusahaan tidak dapat beroperasi, 27 gedung perusahaan rusak berat, 62 rusak sedang dan 113 gedung perusahaan rusak ringan.

"Akibat gempa bumi, memang banyak perusahaan yang tidak bisa melanjutkan bisnisnya. Namun demikian, PHK bukanlah solusi terbaik. Dengan difasilitasi oleh Pemerintah, pihak pengusaha dan pekerja harus duduk bersama sehingga agar tidak terjadi PHK massal," kata Erman sesusai menyerahkan paket bantuan kepada Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi dan meninjau ke lokasi bencana Senin (12/10).

Selain berupaya menghindarkan PHK, maka Depnakertrans sudah mempersiapkan beberapa program bantuan untuk menyerap tenaga kerja.

"Untuk jangka pendek, sudah disiapkan program alih profesi padat karya. Selain itu ada juga subsidi program bantuan pelatihan untuk membuka lapangan pekerjaan," kata Menteri.

Kirim relawan

Depnakertrans juga mengirimkan Tim Relawan Depnakertrans serta menyerahkan paket bantuan Depnakertrans yang terdiri atas bantuan uang sejumlah Rp 228.777.000 dari sumbangan sukarela pegawai Depnakertrans, genset lima buah, bantuan beras 10 ton serta bantuan obat-obatan senilai Rp100 juta dan subsidi program pelatihan.

Menakertrans menjelaskan pengiriman Tim Relawan Depnakertrans ini dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan pembangunan pasca gempa di lokasi bencana.

Tim Relawan Depnekrtrans terdiri atas instruktur jurusan bangunan (kayu, batu dan bangunan), instruktur instalasi listrik beserta 21 unit MTU (Mobile Training Unit), dan lima orang Dokter dengan mobil tanggap darurat yang membawa perlengkapan medis lengkap untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menakertrans mengatakan para instruktur yang dikirimkan mempunyai keahlian khusus dalam bidang kejuruan bangunan dan listrik.

Pengirirman para instruktur bertujuan untuk memberikan pelatihan dan asistensi secara langsung kepada masyarakat yang akan membangun kembali rumahnya.

Para instruktur beserta kendaraaan MTU didatangkan dari beberapa provinsi di sekitar lokasi bencana seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu. Selain itu, ada juga yang didatangkan dari Jawa Tengah, Banten , DI Yogjakarta serta dari Jambi dan Sumatera Barat sendiri .

"Dalam suasana bencana seperti ini, susah mencari tukang. Jadi program pelatihan kerja ini diadakan untuk mendidik masyarakat, agar mereka bisa membangun rumahnya sendiri. Nantinya, ada sekitar 5.000 orang yang akan dilatih sebagai tukang bangunan, tukang batu, tukang kayu dan teknisi instalasi listrik,"kata Erman.

Dalam menjalankan tugasnya, para instruktur dilengkapi dengan fasilitas kendaraan MTU dan peralatan pendukung.

"Kendaraaan MTU ini berguna untuk menjangkau ke pelosok-pelosok daerah yang tertimpa bencana sehingga memudahkan para instruktur dalam memberi pelatihan secara langsung kepada masyarakat tentang cara membangun rumah dan bertukang yang baik," kata Menteri.

Bagi masyarakat korban gempa yang berminat, Menakertrans juga menawarkan relokasi dengan mengikuti program transmigrasi di Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Riau.


Antara - Selasa, Oktober 13.2009
http://id.news.yahoo.com/antr/20091013/tpl-menakertran-jangan-phk-pekerja-korba-cc08abe.html

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item