Demo Peringati hari HAM di Istana, GSBI Gelar Aksi Teatrikal

Massa aksi buruh dari Gabungan Serikat Buruh Independen(GSBI) tidak hanya berorasi dalam aksi demonya di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat dalam aksi peringatan hari HAM Internasional. Massa aksi dari GSBI juga menggelar aksi teatrikal.

Aksi teatrikal tersebut merupakan penggambaran terhadap perampasan upah, tanah dan kerja rakyat serta pelanggaran atas HAM seluruh rakyat oleh negara. Dimana hingga hari ini dalam peringatan hari HAM 10 Desember 2014 ini, pelanggaran-pelanggaran HAM di Indonesia masih saja dilanggengkan oleh pemerintah. Pemenuhan hak dasar rakyat atas akses mendapatkan upah layak, tanah, kerja, pendidikan, kesehatan serta jaminan publik lainnya (hak politik dan ekosob) masih sangat rendah yang membuat kehidupan rakyat semakin hari semakin merosot. Selain itu, dibawah pemerintahan baru Jokowi-JK, tindak-tindak kekerasaan masih saja digunakan untuk mengekang aspirasi dan tuntutan rakyat khususnya dalam perjuangan buruh menuntut kenaikan upah, menembak mati petani serta melukai puluhan mahasiswa dan dua orang tewas dalam aksi menolak penaikan harga BBM. Ini adalah  bukti bahwa pemerintahan Jokowi-JK tak ada ubahnya dengan pemerintahan masa lalu yang anti demokrasi dan HAM.

Hentikan perampasan upah, tanah dan kerja serta batalkan penaikan harga BBM, naikkan upah buruh sesuai dengan kebutuhan riil buruh, cabut Inpres No 9 tahun 2013, Hapus Kepmen 231, laksanakan land reform dan bangun Industri nasional "Itu adalah salah satu tuntutan rakyat yang dengan konsisten disuarakan GSBI," ungkap Ernawati dari Dewan Pimpinan Pusat GSBI dari atas mobil komando di depan Istana, Rabu 10 Desember 2014.

Aksi GSBI ini diikuti oleh ribuan buruh yang dimulai dari Bundaran HI yang sudah berkumpul sejak pukul 09.30 wib dan dilanjutkan longmach ke Istana Negara.(rd-2014).