Ditengah Pandemi Covid 19 GSBI Tetap Peringgati Hari Buruh Internasional (May Day) 2020.

INFO GSBI-Jakarta. Hari Buruh Internasional atau May Day adalah hari bersejarah yang diperingati oleh kaum buruh diberbagai belahan dunia...


INFO GSBI-Jakarta. Hari Buruh Internasional atau May Day adalah hari bersejarah yang diperingati oleh kaum buruh diberbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Sejak berakhirnya rejim diktator orde baru Soeharto kaum buruh Indonesia kembali bisa memperingati hari buruh sedunia (May Day), dan  1 Mei pun kembali ditetapkan sebagai hari buruh dan libur nasional oleh Presiden SBY pada Juli 2013.

Sejak 1998, peringatan hari buruh di Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai bentuk aksi atau protes massal untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan buruh dan perbaikan kondisi kerja, kebijakan pemerintah serta masalah sosial lainnya termasuk soal politik. 

Peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2020 diperingati dengan situasi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, situasi duka dan penuh keprihatinan akibat pandemi Covid-19 yang melanda luas diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Maka sejak tahun 1998 menjadi pertama kalinya hari Buruh Internasional atau May Day tahun 2020 ini tidak bisa diperingati dengan aksi memobilisasi massa, pawai di jalan-jalan dan kegiatan terbuka lainnya, karena adanya wabah pandemi Covid 19 dan penerapan PSBB.

Situasi pandemi global Covid-19 membuat peringatan Hari Buruh Internasional diperingati dengan kondisi sangat prihatin,  di tengah ratusan ribu buruh yang  di PHK, jutaan buruh dirumahkan dengan alasan terdampak Covid-19 serta jutaan rakyat miskin di Indonesia yang tidak lagi sanggup untuk memenuhi kebutuhan pangan hariannya.

Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) sejak lahirnya di tahun 1999 sebagai salah satu serikat buruh independen, militan, patriotik dan demokratik di Indonesia tidak pernah Absen dalam melakukan peringatan Hari Buruh Internasional setiap tahunnya dalam situasi apapun termasuk ketika pemerintah melarang aksi buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada saat pelaksanaan Konferensi Asia Afrika-KAA di tahun 2015, maupun situasi nasional yang memanas (Pemilu 2019), GSBI tetap melakukan aksi dan mobilisasi massa turun ke jalan.

Tindakan tersebut bukan karena tidak patuh atau membangkang, tapi bagi GSBI peringatan Hari Buruh Internasional adalah keharusan untuk tetap diperingati dengan situasi dan kondisi apapun. Sebab bagi GSBI Hari Buruh Internasional adalah harinya bersejarah bagi kaum buruh dan memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) setiap tanggal 1 Mei adalah bukan sekedar seremoni dan merayakan, tetapi sebagai bentuk penghormatan dan meneladani sekaligus melanjutkan tradisi perjuangan militan nan heroik klas buruh dalam memperjuangkan hak-haknya, perbaikan upah, jam kerja yang panjang, kondisi kerja yang buruk, masalah ekonomi dan kebudayaan yang bebas dari penghisapan dan penindasan oleh pengusaha dan negara terutama menuntut 8 jam kerja sehari yang dirasakan hasilnya hingga sekarang.

Begitupun tahun 2020 ini, meskipun dalam situasi pandemi corona (Covid 19) GSBI secara nasional tetap menyerukan kepada seluruh jajaran organisasi dan serikat buruh anggota untuk tetap melakukan kegiatan peringatan hari buruh internasional dalam berbagai bentuk dengan tetap mempertimbangkan asfek kesehatan dan keselamatan anggota termasuk protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Seruan ini tidak hanya untuk mengajak seluruh pimpinan dan anggota GSBI untuk tetap menjaga dan meneruskan tradisi peringatan Hari Buruh Internasional, tapi juga untuk menyuarakan tuntutan dan isu-isu buruh di tengah pandemi Covid-19, seperti semakin masifnya PHK dengan memanfaatkan situasi Covid-19, pemotongan upah, buruh yang dirumahkan  tanpa upah, penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang masih dibahas di DPR.RI. 

Berikut ini adalah beberapa basis GSBI yang melakukan aktifitas peringatan May Day 2020:


Di Kabupaten Karawang-Jawa Barat, puluhan anggota GSBI menggelar aksi poster di depan perusahaan PT. Beesco Indonesia, aksi yang diwarnai dengan poster-poster tuntutan seperti Stop PHK, Bayarkan THR secara penuh dan tepat waktu, dan Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Aksi poster juga dilakukan oleh anggota GSBI di Kabupaten Bogor, dengan menggelar aksi poster di depan perusahaan PT. Sunindo Adi Persada, Cileungsi-Kab. Bogor.

Di Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat anggota GSBI di bawah Kordinasi DPC GSBI Kabupaten Sukabumi lakukan kegiatan pemasangan spanduk, pembagian selebaran, membagikan Masker dan ta’jil kepada supir angkutan umum, pedagang kecil dan masyarakat serta mengadakan acara buka puasa bersama puluhan anak yatim.


Sedangkan GSBI Kabupaten Jombang-Jawa Timur Peringatan hari buruh Internasional May Day tahun dengan berziarah ke makan Marsinah di Nganjuk-Jawa Timur.

Marsinah adalah  buruh perempuan dari pabrik Arloji PT. Catur Putra Surya, di Porong, Sidoarjo-Jawa Timur, yang diculik dan kemudian ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari, paska melakukan mogok kerja menuntut pemberlakuan Upah Minimum Regional (UMR) dipabriknya.

Mayat Marsinah ditemukan di hutan di dusun Jegong, desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.


Untuk wilayah lainnya dimana GSBI berada, seperti Sumatera Utara, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, Tangerang Raya-Banten, DKI Jakarta, Bekasi, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah , Kalimantan Barat dan Papua Barat di bawah kordinasi DPP GSBI selain mengadakan kegiatan lapangan, peringat May Day juga dilakukan secara pirtual (online) dengan menggelar diskusi, pemasanga spanduk tuntutan, ucapan hari buruh dan secara masal serentak pemasangan poto profile serta hastag #MayDay2020 #GSBITolakOmnibusLaw di media sosial.

Atas militansi dan konsistensinya seluruh pimpinan, anggota jajaran organisasi GSBI dalam menjalankan seruan DPP GSBI, memaknai MayDay sebagai hari bersejarah dan berbagai aktivitas yang dilakukan dalam peringatan hari buruh internasional, Emelia Yanti MD Siahaan, Sekretaris Jenderal GSBI menyampaikan Salud dan hormat kepada seluruh pimpinan dan anggota GSBI yang tetap berkreasi, mengekspresikan diri dan menyuarakan isu-isu buruh dalam peringatan hari buruh Internasional dalam berbagai bentuk, meskipun terbatasnya mobilitas sosial di tengah situasi pandemi Covid-19, penerapan PSBB, namun masih  bisa menjalankan seruan bersama dan bisa berbagi dengan masyarakat sekitar. Ini bukti bahwa seluruh pimpinan dan anggota mencengkram erat garis politik GSBI sebagai serikat buruh sejati dan militan”. Ungkapnya. [eym-2020]#
x

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item