Empat Belas Agustus 2020, GSBI Sumatera Utara Datangani Kantor DPR-D Sumut Tolak Omnibus Law

 

INFO GSBI- Medan. Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Sumatera Utara Jumat, 14 Agustus 2020 menggelar unjuk rasa menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di Bundaran SIB, Jalan Gatot Subroto, Medan, Jumat 14 Agustus 2020.

"Kami dari GSBI Sumatera Utara tegaskan bahwa GSBI Sumut dan buruh di Sumut menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan. Kami melawan, kami akan berjuang sampai Omnibus law gagal". ungkap Koordiantor Aksi Rahmad Syahputra Sianipar.

Menurut Rahmad, Omnibus Law RUU Cipta Kerja adalah produk yang di latarbelakangi oleh ketidakmampuan negara mengatasi krisis kronis pada segala bidang yakni ekonomi, politik, dan kebudayaan. Rezim Jokowi-MA menggunakan alasan mengatasi krisis dengan terus mengikuti dikte imperialis dan membebankan krisis ke pundak klas pekerja dengan meningkatkan penghisapan ke level yang lebih tinggi lagi.  Padahal Omnibus Law RUU Cipta Kerja adalah prodak hukum alat manipulasi rezim Jokowi kepada buruh dan rakyat dengan alasa untuk Mengatasi hiper dan tumpang tindih serta penyederhanaan aturan, Menciptakan lapangan kerja lebih besar,  Mensejahterakan rakyat dan memajukan Indonesia. Padahal tujuan sesungguhnya untuk memberikan kemudahan bisnis dan investasi serta intensif lainnya dalam melayani kepentingan imperialis, borjuasi besar komprador dan tuan tanah serta penyerahan sumber daya alam (SDA) Indonesia untuk dikeruk habis-habisan, sebagai cara penghancuran tenaga produktif Indonesia dengan memposisikan rakyat Indonesia dengan harga murah dihadapan investor, sehingga menjadikan Indonesia negeri terbelakang, terus bergantung dan dipaksa mengemis dengan hutang dan Investasi serta menjadi pasar bagi prodak-prodak Imperialisme. 

"Kita seluruh buruh se Indonesia akan melakukan perlawanan terhadap pemerintah yang hanya mementingkan kepentingan kapitalis Monopoli asing, Borjuasi komprador dan tuan tanah,  tanpa memperhatikan kesejahteraan buruh yang merupakan tonggak dan penggerak pembangunan di Indonesia," tegasnya.

Setelah beberapa lama melakukan orasi, massa GSBI meninggalkan lokasi bergerak ke gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan.

Di kantor DPR-D Sumut massa GSBI kembali menggelar orasi bergantian, mendesak DPR-D Sumut untuk menemui mereka dan bersedia membuat surat rekomendasi menolak omnibus law.

Namun meskipun massa aksi bertahan berjam-jam tak satupun ada anggota DPRD Sumut yang menemui masa aksi.

“ Kami sangat menyayangkan dan kecewa, tak ada satupun anggota DPR-D yang bersedia menemui kami, kami ini rakyat, mau menyampaikan aspirasi kami tentang masalah krusial. Tapi semua anggota DPRD malah menghilang semua”. tegas Rahmad. [red]#