Aksi Hari Perempuan Internasional Terus Berkobar Meski dalam Guyuran Hujan.

Jakarta/Senin 8 Maret 2010 sangat berbeda dengan hari biasanya mengapa demikin sebab hari itu adalah hari bersejarah bagi perjuangan kaum pe...

Jakarta/Senin 8 Maret 2010 sangat berbeda dengan hari biasanya mengapa demikin sebab hari itu adalah hari bersejarah bagi perjuangan kaum pekerja perempuan diseluruh dunia dimana hari itu adalah hari perempuan sedunia. Sejak pagi hari kesibukan sudah terasa dikantor GSBI kesibukan untuk persiapan menghadapi hari perempuan sedunia.

Sebagai serikat buruh yang memiliki perhatian dan perjuangan yang sangat serius menyangkut masalah-masalah kaum perempuan GSBI juga memfokuskan diri dalam aksi-aksi buruh maupun rakyat lainnya salah satunya adalah GSBI yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) mengelar aksi pada hari perempuan sedunia dengan mengambil titik kumpul di bundaran Hotel Indonesia. Aksi ini sendiri dimulai pada pukul 10.30 wib dan melakukan longmacrh ke depan Istana negara.


Dalam aksi hari perempuan sedunia ini GSBI yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat mengajak seluruh elemen masyarakat baik yang saat ini tergabung dalam wadah organisasi massa maupun yang belum tergabung, untuk berpartisipasi secara aktif mengelorakan dan mengkampanyekan berbagai persoalan yang dialami kaum perempuan. Adapun yang menjadi tuntutan aksi hari perempuan sedunia ini adalah:

1. Menuntut kebebasan berserikat dan berorganisasi bagi buruh perempuan;

2. Menuntut kesetaraan upah bagi buruh perempuan dengan buruh laki-laki;

3. Menuntut biaya pendidikan dan kesehatan yang murah bagi keluarga buruh;

4. Menuntut biaya kesehatan reproduksi (Posyandu, alat kontrasepsi dan biaya persalinan) yang murah bagi buruh perempuan;

5. Menuntut jaminan atas pemenuhan hak-hak nomatif bagi buruh perempuan;

6. Menuntut dibangunnya fasilitas penitipan anak dan tempat menyusui ditempat kerja dan di tempat-tempat umum lainya.

Meskipun aksi ini sendiri dalam guyuran hujan tak menyurutkan para peserta aksi untuk terus meneriakkan yel-yel, maupun tuntutan yang disampaikan oleh para orator dalam berbagai orasi. Aksi ini ditutup setelah berbagai orasi dari para orator dari berbagai organ yang tergabung dalam FPR dan juga pembacaan pernyataan sikap bersama. (SI/ISM/SPJ).


Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar dan jangan meninggalkan komentar spam.

emo-but-icon

Terbaru

Populer

Arsip Blog

item