Aksi May Day Buruh di Blokade Kawat Berduri dan Barisan Polisi

INFO GSBI-Jakarta. Aksi unjukrasa puluhan ribu buruh dan berbagai elemen rakyat dalam peringatan Hari Buruh (Mayday)  1 Mei 2017 di hadang oleh barikade aparat kepolisian dengan membuat pagar kawat berduri dan barakuda serta moncong gas airmata di Bundaran Patung Kuda, depan gedung Indosat, Jl. Merdeka, dan massa buruh tidak di perbolehkan bergerak ke depan Istana Negara.

Berbagai organisasi buruh sejak pagi telah memulai aksi peringatan Mayday untuk mendesak pemerintahan Jokowi meberikan hak-hak buruh yang di rampas melalui berbagai kebijakan pemerintah seperti PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, pemagangan, outsourching dan berbagai kebijakan lain. Aksi buruh datang dari berbagai titik, ada yang dari Bundaran Hotel Indonesia, Salemba serta Gambir Kedutaan AS.

“Ini peringatan May Day terburuk dalam sejarah buruh Indonesia pasca reformasi, ini terjadi hanya di era rezim Jokowi JK, buruh tidak boleh mendekat Istana, di pagar besi dan kawat berduri, diblokade barisan polisi dan TNI- jelas sangat nyata rezim ini rezim fasis Jokwo anti demokrasi, anti buruh dan anti rakyat. Tindakan ini jelas menyakiti buruh dan seluruh rakyat Indonesia, ketika buruh di tindas, rakyat menderita, pemerintah justru membentengi diri dari tuntutan rakyat.. Kebijakannya berwatak menindas dan sikapnya anti demokrasi” Ujar Rudi H.B. Daman, Pimpinan aksi dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) dan juga Ketua Umum GSBI.

Meskipun diblokade massa dari FPR, massa yang tergabung dalam KSPI, KPBI, KASBI dan berbagai elemen buruh juga masih tertahan di Bundaran Patung Kuda, Jl merdeka dengan melakukan orasi secara bergantian untuk menyuarakan tuntutan pada Hari Buruh 2017 ini. Selain itu massa juga mengecam tindakan rezim Jokowiyang melakukan penghadangan tanpa ada alasan yang jelas.(red-2017)#